Bismillah
” Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
orang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui
lagi maha mengenal.” (QS.Al Hujurat : 13)
Ta’aruf tidak identik dengan
pacaran, ta’aruf artinya saling mengenali diri masing- masing. Proses
ta’aruf sebelum menikah hanya dibolehkan jika sesuai syariat yang telah
Allah tetapkan, bukan liar dan tidak terkontrol. Ta’aruf yang dibenarkan
memiliki rambu-rambu sebagai berikut :
- bertujuan mengenali pasangan untuk menuju jenjang pernikahan (bukan untuk eksploitasi hawa nafsu)
- tidak berduaan, harus ada muhrim dari pihak calon mempelai perempuan
- pembicaraan tidak mengarah pada hal-hal yang menimbulkan birahi
- saling menyesuaikan diri satu sama lain
Dalam ta’aruf ini hendaknya masing-masing pasangan saling bertanya mengenai :
- Apa yang menjadi tujuan dan hidup pasangannya?
- Apa saja yang disukai?
- Apa yang dibenci?
- Apa saja yang membuatnya kecewa?
- Apa saja yang membuatnya marah ?
- Apa cita-citanya?
- Apa tujuan menikah?
- Bagaimana cara mengatasi masalah selama ini?
- Dan lain sebagainya.
Sehingga jika masing-masing pasangan mengenai kebiasaan dan sifat calon istri atau suaminya, ia memiliki bahan untuk saling menyesuaikan diri.
salam
- bertujuan mengenali pasangan untuk menuju jenjang pernikahan (bukan untuk eksploitasi hawa nafsu)
- tidak berduaan, harus ada muhrim dari pihak calon mempelai perempuan
- pembicaraan tidak mengarah pada hal-hal yang menimbulkan birahi
- saling menyesuaikan diri satu sama lain
Dalam ta’aruf ini hendaknya masing-masing pasangan saling bertanya mengenai :
- Apa yang menjadi tujuan dan hidup pasangannya?
- Apa saja yang disukai?
- Apa yang dibenci?
- Apa saja yang membuatnya kecewa?
- Apa saja yang membuatnya marah ?
- Apa cita-citanya?
- Apa tujuan menikah?
- Bagaimana cara mengatasi masalah selama ini?
- Dan lain sebagainya.
Sehingga jika masing-masing pasangan mengenai kebiasaan dan sifat calon istri atau suaminya, ia memiliki bahan untuk saling menyesuaikan diri.
salam
sumber :Bidadari-Dunia-Itu-Wanita-Muslimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar